Kamis, 31 Mei 2012

TENTANG TEH

Teh saat ini banyak dikenal beberapa jenis teh, seperti teh putih; teh hijau; dan teh hitam atau teh merah. Disamping itu dikenal pula adanya teh Olong, bahkan di China lebih banyak lagi jenisnya, masing-masing teh memiliki khasiat dan kelebihannya. Teh dikelompokan berdasarkan pengolahannya. Hasil dari pengolahan tersebut menentukan suatu teh akan termasuk pada jenis mana.
Daun teh atau Camellia sinensis (latin) pasca pemetikan akan layu, namun untuk mepercepat proses banyak yang sengaja dikeringkan, untuk kemudian mengalami oksidasi. Proses pengeringan menyebabkan terpecahnya klorofil dan terlepasnya unsur tanin, untuk kemudian merubah warna daun menjadi gelap.
Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan menggunakan uap panas. Bertujuan agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan. Pengolahan teh hitam atau teh merah dilakukan dengan cara membiarkan daun teroksidasi secara penuh, sekitar 2 minggu hingga 1 bulan, sehingga teh hitam sangat berguna sebagai antioksidan. Oleh karenanya didalam proses pengolahan teh dibutuhkan ketelitian.

Pengolahan teh yang salah akan berakibat tumbuhnya jamur dan harus dibuang, karena mengandung unsur racun yang bersifat karsinogenik.
Teh hitam dianggap lebih teroksidasi dibandingkan dengan teh hijau, olong atau teh putih. Teh hitam umumnya lebih tajama rasanya dan lebih banyak mengandung kafein daripada teh yang tak teroksidasi. Dalam bahasa Tionghoa dan bahasa-bahasa yang kulturnya hampir sama, teh hitam dikenal sebagai teh merah (), dalam bahasa Mandarin hóngchá; bahasa Jepang kōcha; Bahasa Korea hongcha. Penyebutan teh merah untuk teh hitam dimungkinkan berdasarkan pada deskripsi dari warna airnya. Namun, nama teh hitam bisa pula merujuk warna daun yang teroksidasi. Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam adalah klasifikasi yang umum digunakan utuk teh pascapermentasi, seperti terh Pu erh. Rasa teh hitam akan dapat bertahan selama beberapa tahun. Tak heran balok teh hitam dijadikan sebagai mata uang de facto di Mongolian, Tiber, dan Siberia pada abad ke-19.


Teh pertama kali dikenal di Cina, dan telah ribuan tahun digunakan untuk bahan obat – obatan. Konon menurut mitos asal mula teh ditemukan oleh Kaisar Shen Nung dari provinsi Yunan-Cina (2737 SM), yang tanpa sengaja sehelai daun yang berasal dari ranting kering yang dipakainya sebagai kayu bakar jatuh dan tercelup ke dalam ketel air. Orang–orang Cina pada waktu itu mengunyah teh, dan mereka menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh. Teh juga sering kali dipadukan dengan ragam jenis makanan dan racikan sop. Pada jaman pemerintahan dinasty Han (221 SM – 8 M), teh mulai diolah dengan pemrosesan yang terbilang sederhana, dibentuk membulat, dikeringkan dan disimpan, teh mulai dijadikan sebagai minuman, teh diseduh dan dikombinasikan dengan ramuan lain (misalnya : jahe) dan kebiasaan ini melekat kuat dengan kebudayaan masyarakat Cina. Lebih jauh lagi, teh kemudian digunakan sebagai tradisi dalam menjamu para tamu. Setelah jaman Dinasti Ming, banyak ragam jenis teh kemudian ditemukan dan ditambahakan, teh yang populer nantinya ini banyak dikembangkan di daerah Canton(Guangdong) dan Fukien(Fujian).
Penggunaan teh kemudian menyebar ke Jepang. Bibit teh dibawa oleh seorang pendeta Budha bernama Yeisei yang melihat bahwa teh Cina mampu meningkatkan meditasi. Untuk kemudian Ia dikenal sebagai Bapak Teh di Jepang, karena asal muasal inilah, teh Jepang erat kaitannya dengan Zen Buddhism. Teh diminati pula dalam kekaisaran Jepang, yang kemudian menyebar dengan cepat di kalangan istana dan masyarakat Jepang. Teh juga untuk selanjutnya menyebar ke daratan eropa, bahkan pada masa lalu dimakan dengan menambahkan garam dan mentega.
Jenis teh hitam sangat dikenal diwilayah Asia Selatan, seperti India, Sri Langka, Bangladesh dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa () atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya sebagai teh hitam karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan teh merah digunakan untuk menyebut teh rooibos, yang termasuk golongan teh herbal.
Teh hitam diolah dengan menggunakan dua cara, yakni dengan metode pengolahan tradisional dan metode produksi teh atau Crush, Tear, Curl. Teh hitam yang belum diramu atau sering juga disebut unblended, dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikannya, seperti awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur.=

Sumber Rujukan :
  1. Teh, Wikipedia, bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, htt://id.wikipedia.org/Teh, 31 mei 2012.
  2. Teh dan Segala manfaatnya, pEtER’s WaHyU’s tHe bLoG, Juni 2012 



1 komentar:

  1. 1xbet korean online gambling legalbet.co.kr
    In addition to the best งานออนไลน์ online 1xbet casino 바카라 사이트 for Asian players, 1xbet has plenty of opportunities to win.

    BalasHapus

Anda dapat memesan disini